Rabu, 30 Januari 2013

Mekanisme Terjadinya Hujan Asam

Hujan Asam

Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.




Pembentukan hujan asam
Secara sederhana, reaksi pembentukan hujan asam sebagai berikut:






Proses Terjadinya Hujan Asam
Sebenarnya turunnya asam dari atmosfir ke bumi bukan hanya dalam kondisi “basah” tetapi juga “kering”. Hujan asam dapat terjadi ketika ada reaksi antara air, oksigen dan zat-zat asam( sulfur, Natrium ) lainnya di atmosfer. Sumber dari kandungan sulfur alami diudara sebagian besar sekitar 25 sampai 30% berasal dari letusan gunung api. Hidrokarbon juga dapat menyebabkan hujan asam, yaitu asam karboksilik. Selain secara alami gas sulfur juga berasal dari pembakaran batubara dan berasal dari emisi industri, kendaraan bermotor dan stasiun pembangkit energy. Senyawa Hujan Asam terbagi 3 jenis, polutan utama yang menyebabkan terjadinya hujan asam yaitu sulfur dioksida(SO2),  nitrogen oksida (NOx) dan volatile organic compounds (VOCs) atau  zat-zat organic yang mudah menguap Dan sinar matahari akan mempercepat terjadinya reaksi antar zat-zat tersebut. Turunnya polutan tersebut dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asam di dalam udara larut ke dalam butir-butir air di awan. Jika kemudian turun hujan dari awan itu, maka air hujannya akan bersifat asam. Dan disebut hujan asam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar