Sabtu, 09 Maret 2013

Mekanisme perubahan metabolisme anthropoda akibat polusi tanah


Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat  tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.
Anthropoda
Arthropoda merupakan hewan triplobastik selomata. Selain kakinya beruas-ruas, tubuhnya pun beruas-ruas. Di samping itu, tubuh Arthropoda juga mempunyai rangka luar (eksoskeleton) yang terbuat dari bahan kitin. Kerangka luar ini bersendi dan berfungsi menutupi dan melindungi alat-alat dalam serta memberi bentuk tubuh.
Rangka luar yang keras pada Arthropoda ini tidak membesar mengikuti pertumbuhan tubuhnya. Oleh karenanya, selama pertumbuhan Arthropoda mengalami pengelupasan eksoskeleton. Setelah pengelupasan eksoskeleton lama, eksoskeleton baru akan terbentuk kembali seiring pertumbuhan Arthropoda tersebut. Pengelupasan ini disebut juga ekdisis. Arthropoda mempunyai sistem pencernaan yang sudah lengkap terdiri atas mulut, kerongkongan, usus, dan anus. Pernapasan hewan ini dapat dengan menggunakan insang, trakea, permukaan tubuh, atau dengan menggunakan paru-paru buku.

Rabu, 30 Januari 2013

Mekanisme Terjadinya Hujan Asam

Hujan Asam

Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.




Pembentukan hujan asam
Secara sederhana, reaksi pembentukan hujan asam sebagai berikut:






Proses Terjadinya Hujan Asam
Sebenarnya turunnya asam dari atmosfir ke bumi bukan hanya dalam kondisi “basah” tetapi juga “kering”. Hujan asam dapat terjadi ketika ada reaksi antara air, oksigen dan zat-zat asam( sulfur, Natrium ) lainnya di atmosfer. Sumber dari kandungan sulfur alami diudara sebagian besar sekitar 25 sampai 30% berasal dari letusan gunung api. Hidrokarbon juga dapat menyebabkan hujan asam, yaitu asam karboksilik. Selain secara alami gas sulfur juga berasal dari pembakaran batubara dan berasal dari emisi industri, kendaraan bermotor dan stasiun pembangkit energy. Senyawa Hujan Asam terbagi 3 jenis, polutan utama yang menyebabkan terjadinya hujan asam yaitu sulfur dioksida(SO2),  nitrogen oksida (NOx) dan volatile organic compounds (VOCs) atau  zat-zat organic yang mudah menguap Dan sinar matahari akan mempercepat terjadinya reaksi antar zat-zat tersebut. Turunnya polutan tersebut dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asam di dalam udara larut ke dalam butir-butir air di awan. Jika kemudian turun hujan dari awan itu, maka air hujannya akan bersifat asam. Dan disebut hujan asam.

Jumat, 25 Januari 2013

Kontroversi Obat Puyer untuk Bayi

Sebagai mama, tentunya harus super hati-hati dalam pemberian obat untuk sikecil ,Soal pemberian puyer pada bayi, memang masih menjadi kontroversi.Hal ini timbul karena puyer merupakan campuran dari 2, 3 atau 5 jenis obat sekaligus yang digerus pada alat yang diduga tidak steril. Praktik pembuatan obat yang tidak sehat itu karena tidak mengikuti pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang harus serba steril. Saat meracik puyer, alat penggerus konon tidak dicuci dulu sehingga sisa obat yang menempel bercampur dengan obat baru yang akan digerus.

Selain itu, karena tercampur dari beberapa obat sekaligus, bila setelah dikonsumsi bayi terjadi efek samping, sulit mendeteksi obat mana yang menimbulkan efek samping. Jika jenis obat atau takaran di resep dokter tidak terbaca akurat oleh apoteker, bisa salah racik. Hal ini membuat puyer di beberapa negara dunia ketiga seperti Bangladesh, puyer sudah tidak diresepkan lagi.

Di Indoensia, obat puyer sudah digunakan sejak masa penjajahan Belanda dan sangat popular dalam dunia pengobatan di Indonesia, terutama pasien untuk pasien anak-anak. Harganya lebih murah dan lebih mudah dalam hal pendistribusian ke daerah-daerah.

Fakta
  • Belum ada pernyataan larangan obat berbentuk puyer, baik dari Departemen Kesehatan RI maupun dari sumber informasi terpercaya seperti Ikatan Dokter Indoensia (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) atau ahli farmasi
  • Pembuatan puyer terikat pada protocol, mulai dari penulisan resep sampai pembuatan. Kalau protokol atau kaidah-kaidah tersebut dipenuhi, puyer aman dikonsumsi. Semisal, tidak semua obat boleh digerus menjadi puyer. Obat yang didesain untuk larut perlahan di lambung akan hilang kemampuannya jika digerus, karena itu tidak boleh diracik menjadi puyer.
  • Obat yang diracik jadi puyer, tidak boleh dari golongan yang batas keamanannya sempit. Artinya, dosis tidak harus persis sama, selisih beberapa milligram tidak menyebabkan perubahan bermakna. Obat yang batas keamanannya sempit (golongan digitalis) tidak boleh dibuat puyer, karena selisih nol koma sekian mg saja efeknya bisa berbahaya. Selain itu, tidak sembarangan obat boleh dicampur menjadi satu.
  • Para ahli menyatakan, selama mengikuti prosedur penggunaan obat yang rasional serta kaidah ilmu kedokteran dengan baik, penggunaan puyer aman bagi konsumen
Menyikapi puyer
  • Sikapi dengan jernih, sebab masalah yang dikhawatirkan terjadi pada puyer, juga bisa terjadi pada jenis obat lain, seperti sirup
  • Bila ragu pada puyer, minta obat jenis sirup pada dokter